Luka Lama yang Terbuka Kembali, Fakta Aktor Intelektual Pengaturan Skor Liga 2 dan Judi Bola

Luka Lama yang Terbuka Kembali, Fakta Aktor Intelektual Pengaturan Skor Liga 2 dan Judi Bola

Posted by

Pengaturan skor dan judi bola bagaikan benalu yang menggerogoti sepak bola Indonesia. Kasus pengaturan skor di Liga 2 yang baru-baru ini terungkap kembali membuka luka lama tentang praktik kotor yang mencederai sportivitas dan integritas sepak bola.

Aktor Intelektual dan Modusnya

Berdasarkan pengungkapan Satgas Anti-Mafia Bola, aktor intelektual di balik pengaturan skor Liga 2 adalah seorang pengusaha bernama Vigit Waluyo. Ia dibantu oleh beberapa orang, termasuk wasit, asisten manajer klub, dan perantara.

Modusnya terbilang sederhana. Vigit Waluyo mendekati klub-klub yang terancam degradasi dan menawarkan bantuan untuk memenangkan pertandingan dengan menyuap wasit. Ia mematok harga Rp 1 miliar untuk setiap pertandingan yang ingin diatur skornya.

Dampak Pengaturan Skor dan Judi Bola

Pengaturan skor dan judi bola memiliki dampak yang luas dan merugikan banyak pihak. Dampak tersebut antara lain:

  • Mencederai Sportivitas dan Integritas Sepak Bola: Pengaturan skor mencederai nilai-nilai sportivitas dan integritas yang merupakan esensi sepak bola. Pertandingan yang seharusnya menjadi ajang adu skill dan strategi menjadi ajang manipulasi dan kecurangan.
  • Merugikan Klub dan Pemain: Klub yang menjadi korban pengaturan skor dirugikan karena kehilangan kesempatan untuk meraih kemenangan secara fair. Pemain yang tidak terlibat pun dirugikan karena reputasi mereka tercoreng.
  • Memperburuk Citra Sepak Bola Indonesia: Kasus pengaturan skor dan judi bola memperburuk citra sepak bola Indonesia di mata dunia. Hal ini dapat membuat investor enggan berinvestasi dan sponsor enggan mendukung sepak bola Indonesia.

Upaya Penegakan Hukum dan Pencegahan

Satgas Anti-Mafia Bola telah menangkap dan menetapkan beberapa tersangka dalam kasus pengaturan skor Liga 2. Proses hukum harus terus dilakukan untuk memberikan efek jera bagi para pelaku dan mencegah praktik kotor ini terulang kembali.

PSSI dan operator liga juga harus melakukan langkah-langkah pencegahan, seperti:

  • Memperkuat regulasi dan penegakan disiplin: PSSI dan operator liga harus memperkuat regulasi terkait pengaturan skor dan judi bola. Penegakan disiplin yang tegas juga harus dilakukan terhadap para pelanggar.
  • Meningkatkan edukasi dan kesadaran: PSSI dan operator liga harus meningkatkan edukasi dan kesadaran tentang bahaya pengaturan skor dan judi bola kepada klub, pemain, dan official.
  • Meningkatkan transparansi dan akuntabilitas: PSSI dan operator liga harus meningkatkan transparansi dan akuntabilitas dalam pengelolaan sepak bola Indonesia. Hal ini dapat meminimalisir peluang terjadinya praktik pengaturan skor dan judi bola.

Kesimpulan

Kasus pengaturan skor di Liga 2 merupakan pukulan telak bagi sepak bola Indonesia. Upaya penegakan hukum dan pencegahan harus dilakukan secara serius dan berkelanjutan untuk membersihkan sepak bola Indonesia dari praktik kotor ini. Kita semua harus bersatu untuk menjaga sportivitas dan integritas sepak bola Indonesia.